Jakarta Office
0812 978 978 59
0877 7739 2017
Surabaya Office
0878 556 556 99
Medan Office
0813 1888 5166
0852 8110 1081
Makassar Office
0813 9999 5089
Bahasa
  • ID
  • Eng
  • Thai
  • CN
Pengobatan Kanker Hati

Pengobatan Kanker Hati

  • Pengobatan Kanker Hati
  • Gejala & Pemeriksaan Kanker Hati
  • Stadium Kanker Hati
  • Kisah Pasien Kanker Hati
Tingkat kekambuhan 5 tahun pasien pasca operasi reseksi kanker hati mencapai 70%! Bagaimana mengurangi tingkat kekambuhan dan memperpanjang kelangsungan hidup pasien kanker hati dengan lebih baik? Sangat penting untuk memilih pengobatan yang tepat secara tepat waktu dan masuk akal! Terobosan baru dalam pengobatan kanker hati: Pilihan pengobatan minimal invasif yang beragam dengan toksisitas rendah membawa harapan baru bagi pasien kanker hati.
Kanker Hati

Berdasarkan data Globocan tahun 2020, kanker hati merupakan salah satu dari empat penyebab kematian akibat kanker di Indonesia dengan jumlah kematian mencapai 21.392 jiwa.

Saat ini, pengobatan umum untuk kanker hati meliputi operasi reseksi, radioterapi serta kemoterapi. Statistik klinis menunjukkan bahwa lebih dari 70% pasien kanker hati kambuh dalam waktu 5 tahun setelah reseksi; radioterapi konvensional tidak akurat, sedangkan kemoterapi memiliki efek samping yang parah dan membuat kualitas hidup pasien menurun! Terobosan baru dalam pengobatan kanker hati: Pilihan pengobatan minimal invasif yang beragam dengan toksisitas rendah membawa harapan baru bagi pasien kanker hati, tidak hanya dapat membunuh sel kanker secara akurat, tetapi juga mencegah kekambuhan dan metastasis, sehingga memperpanjang kelangsungan hidup.

Berdasarkan data Globocan tahun 2020, kanker hati merupakan salah satu dari empat penyebab kematian akibat kanker di Indonesia dengan jumlah kematian mencapai 21.392 jiwa.

Saat ini, pengobatan umum untuk kanker hati meliputi operasi reseksi, radioterapi serta kemoterapi. Statistik klinis menunjukkan bahwa lebih dari 70% pasien kanker hati kambuh dalam waktu 5 tahun setelah reseksi; radioterapi konvensional tidak akurat, sedangkan kemoterapi memiliki efek samping yang parah dan membuat kualitas hidup pasien menurun! Terobosan baru dalam pengobatan kanker hati: Pilihan pengobatan minimal invasif yang beragam dengan toksisitas rendah membawa harapan baru bagi pasien kanker hati, tidak hanya dapat membunuh sel kanker secara akurat, tetapi juga mencegah kekambuhan dan metastasis, sehingga memperpanjang kelangsungan hidup.

Metode Konvensional VS Metode Minimal Invasif
Minimal Invasif
1. Minim luka: Pengobatan dilakukan melalui lubang tusukan kecil atau kateter, yang mengurangi luka bedah dan nyeri pasca operasi.
2. Pemulihan cepat: Lukanya kecil, waktu pemulihan setelah operasi dipersingkat, waktu rawat inap berkurang, dan pasien dapat kembali ke kehidupan normal lebih cepat.
3. Minim efek samping dan komplikasi: Risiko komplikasi seperti infeksi dan pendarahan rendah, dan lebih aman. Efek samping seperti muntah dan rambut rontok umumnya tidak terjadi.
4. Akurasi tinggi: Pengobatan dilakukan langsung pada lokasi tumor di bawah panduan alat pencitraan, menjamin keakuratan pengobatan dan melindungi jaringan normal di sekitarnya.
5. Menjaga fungsi hati: Mengurangi kerusakan fungsi hati, sehingga membantu melindungi fungsi normal hati dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Operasi
1. Risiko tinggi: Operasi reseksi dapat menyebabkan pendarahan, infeksi, kekambuhan kanker, dan metastasis.
2. Banyak komplikasi: Operasi reseksi hati dapat merusak saluran empedu, menyebabkan kebocoran empedu, menyebabkan komplikasi seperti peritonitis.
3. Gagal hati: Untuk pasien sirosis atau insufisiensi hati, setelah operasi pengangkatan sebagian hati, jaringan hati yang tersisa mungkin tidak cukup untuk mempertahankan fungsi hati secara normal, sehingga menyebabkan gagal hati.
4. Waktu pemulihan yang lama dan penurunan kualitas hidup.
5. Kekambuhan yang tinggi: Tingkat kekambuhan atau metastasis tinggi setelah reseksi tumor.
Radioterapi dan Kemoterapi
1. Efek samping yang parah: Menyebabkan mual, muntah, kehilangan nafsu makan, rambut rontok, kelelahan, sariawan, kulit kering dan efek samping lainnya.
2. Kerusakan fungsi hati: Obat kemoterapi memiliki efek toksik pada hati dan dapat memperburuk kerusakan fungsi hati, terutama bagi pasien yang sudah menderita penyakit hati.
3. Kerusakan hati akibat radiasi: Radioterapi dapat menyebabkan kerusakan lokal pada hati, yang ditunjukkan dengan penurunan fungsi hati, fibrosis hati, atau hepatitis akibat radiasi.
4. Pneumonitis radiasi: Jika medan radiasi dekat dengan paru-paru, dapat menyebabkan pneumonitis radiasi, yang menimbulkan gejala seperti batuk dan sesak napas.
Pasien seperti apa yang cocok untuk pengobatan Minimal Invasif kanker hati?

1. Pasien kanker hati stadium awal: Pengobatan minimal invasif efektif untuk pasien dengan nodul kanker hati kecil (biasanya berdiameter kurang dari 3cm). Pasien ini dapat mengangkat tumor secara efektif melalui teknologi minimal invasif.

2. Pasien yang tidak dapat menjalani operasi reseksi: Untuk pasien yang tidak dapat menoleransi operasi reseksi karena fungsi hati yang buruk, berbagai penyakit penyerta, atau alasan lain, pengobatan minimal invasif adalah alternatifnya.

3. Pasien yang mengkhawatirkan risiko pembedahan: Beberapa pasien mungkin khawatir dengan risiko pembedahan dan komplikasi yang disebabkan oleh pembedahan konvensional, namun pengobatan minimal invasif biasanya dapat mengurangi risiko tersebut dan meningkatkan keamanan pembedahan.

4. Pasien yang tidak toleran terhadap obat radioterapi dan kemoterapi: Pengobatan minimal invasif secara akurat menghilangkan tumor tanpa merusak sel lain dalam tubuh, sehingga tidak menimbulkan efek samping pada tubuh seperti radioterapi dan kemoterapi.

5. Pasien yang ingin mempersingkat waktu pengobatan dan waktu pemulihan: Pengobatan minimal invasif tidak memerlukan operasi reseksi, sehingga waktu pengobatan dan pemulihan lebih singkat dibandingkan operasi reseksi, radioterapi dan kemoterapi.

6. Pasien yang tidak ingin ada bekas luka: Pengobatan Minimal Invasif tidak meninggalkan bekas luka dan dapat mengatasi kekhawatiran akan bekas luka.

7. Pasien kanker hati stadium menengah dan lanjut: Untuk pasien kanker hati stadium menengah dan lanjut, pengobatan minimal invasif seperti TACE dapat mengecilkan tumor dan memperpanjang kelangsungan hidup pasien dengan melakukan embolisasi suplai darah arteri hepatik.

8. Pasien lanjut usia: Operasi minimal invasif minim luka dan pemulihan yang lebih cepat, dan sangat cocok untuk pasien lanjut usia yang lemah dan memiliki toleransi yang buruk.

9. Pasien kanker hati multipel: Pengobatan minimal invasif dapat dilakukan beberapa kali. Untuk pasien kanker hati multipel, pengobatan minimal invasif dapat dilakukan beberapa kali untuk mengurangi beban tumor secara bertahap.

10. Pasien dengan kekambuhan kanker: Bagi pasien yang tumornya kambuh setelah operasi reseksi atau pengobatan lain, pengobatan minimal invasif dapat menjadi pilihan untuk pengobatan ulang.

Teknologi pengobatan Minimal Invasif untuk kanker hati

1. Intervensi: Luka sayatan hanya 1-2 mm, dan obat antikanker dapat langsung mencapai tumor. Konsentrasi obat 2-92 kali lebih tinggi dibandingkan kemoterapi biasa, minim efek samping, dan akurat membunuh sel kanker.

2. Microwave Ablation: Membuat sel kanker hati "mati kepanasan", dengan luka sayatan hanya sebesar lubang jarum; waktu tindakan singkat, tumor berdiameter sekitar 6cm dapat dihilangkan dalam 10 menit, dengan sedikit risiko pembedahan dan indikasi luas.

3. Cryosurgery: Lukanya kecil, menghilangkan tumor. Merangsang sistem kekebalan tubuh, mengurangi kerusakan jaringan normal dan dapat mencegah kambuhnya kanker.

4. Brachytherapy: Luka kecil pada tingkat mikromilimeter. Zat mineral memancar secara terus-menerus dan merata di dalam tumor selama 180 hari, menghancurkan tumor secara akurat. Minim komplikasi.

5. NanoKnife: Teknologi ablasi "non-termal"; dengan melepaskan tegangan tinggi tingkat mikrodetik, langsung merusak membran sel tumor dan memicu apoptosis sel kanker. Waktu pengobatannya singkat, proses pengobatannya aman dan terkendali, serta dapat sepenuhnya melindungi jaringan penting seperti pembuluh darah dan saraf.

6. Metode Gabungan Pengobatan Timur dan Barat: Dapat meningkatkan efisiensi pengobatan. Mengurangi efek samping dan komplikasi, pemulihan lebih cepat, memperpanjang umur Anda dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Kisah pasien kanker hati
Tjhui Suang
Tjhui Suang
Kelangsungan hidup: lebih dari 6 tahun
Vo Van Hoa
Vo Van Hoa
Kelangsungan hidup: lebih dari 6 tahun
A Liang
A Liang
Kelangsungan hidup: lebih dari 11 tahun
Tjhui Suang
Tjhui Suang
Kelangsungan hidup: lebih dari 6 tahun
Metode pengobatan: Intervensi + Microwave Ablation + Terapi Natural

Setelah pengobatan, hasil pemeriksaan tumor marker (AFP) turun dari 821,29 ng/ml menjadi 1,67 ng/ml, dan hasil CT menunjukkan tumor sudah hilang. Hingga kini telah bertahan lebih dari 6 tahun, tahun ini berusia 71 tahun, masih sehat dan energik!

Pengobatan kanker hati mana yang lebih cocok untuk saya? 》》》
Silakan klik di sini untuk konsultasi
Tanya Jawab mengenai Kanker Lambung
pasien
Pertanyaan
Didiagnosis kanker hati, dengan beberapa metastasis intrahepatik dan penanda tumor 6000ng/ml. Dokter setempat sudah menyerah, apa yang harus dilakukan?
ahli bedah
Prof. Peng Xiaochi
Disarankan melakukan pengobatan intervensi yang dikombinasikan dengan Brachytherapy. Konsentrasi obat intervensi 2-92 kali lebih tinggi dibandingkan obat kemoterapi konvensional. Efektivitasnya beberapa kali lebih baik dibandingkan kemoterapi sistemik, dengan hasil yang lebih baik dan efek samping yang lebih rendah. Brachytherapy secara terus menerus melepaskan sinar gamma ke tumor melalui partikel Iodine 125, membunuh sel kanker secara langsung dan akurat, menggantikan radioterapi dan secara efektif menghilangkan tumor.
pasien
Pertanyaan
Didiagnosis karsinoma hepatoseluler dan sirosis, tumornya berukuran 70x60mm, dan tidak ingin menjalani operasi. Pilihan pengobatan apa yang dapat saya pilih?
ahli bedah
Prof. Peng Xiaochi
Dianjurkan untuk melakukan pengobatan minimal invasif yang komprehensif: Intervensi + NanoKnife + metode gabungan pengobatan Timur dan Barat. Mengendalikan tumor secara efektif tanpa operasi, radioterapi dan kemoterapi. Sangat aman, juga mengurangi risiko kekambuhan dan metastasis.
Pengobatan Kanker Pengobatan kanker lainnya Teknologi Minimal Invasif
https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/2024/05/20/1-165928408.png
Combined Knife
Combined Knife adalah sistem kombinasi Cryosurgery suhu rendah, bukan pisau bedah yang sebenarnya. Melalui satu atau lebih jarum ablasi, nitrogen cair akan digunakan untuk ablasi dingin-panas tumor.
http://img.asiancancer.com/uploads/allimg/2015/06/03/1-085703667.jpg
Intervensi
Terapi intervensi adalah terapi minimal invasif yang menggunakan panduan alat imaging kedokteran, yang dibagi menjadi dua jenis yaitu intervensi melalui pembuluh darah dan tanpa melalui pembuluh darah. Hanya bedah kecil 1-2 mm, melalui panduan alat imaging seperti CT, kemudian melakukan tusukan, dan memasukkan kateter khusus, kawat pemandu dan alat canggih lainnya langsung dipandu masuk ke dalam tubuh
Selengkapnya Teknologi
Kisah Pasien
Setelah Tindakan NanoKnife + In
Vo Van Hoa
VietnamKelangsungan hidup 5 th
Pada tanggal 15 November 2023, pada Acara Reuni Penyintas Kanker di Basis Pelatihan Pengobatan Onkologi Terintegrasi “Belt and Road” yang diadakan oleh rumah sakit kami, Biksu Vo Van Hoa, seorang penyintas kanker dari Vietnam yang menderita kanker
Terapi Komprehensif Minimal Inv
Tjhui Suang
Tjhui Suang, pasien kanker hati asal Surabaya, mengalami kekambuhan kanker setelah menjalani Microwave Ablation di Malaysia. Setelah perawatan Minimal Invasif komprehensif di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, hasil CT menunjukkan tumor m
Kiash Pasien Hati
Ahli Medis
Peng Xiaochi
Peng Xiaochi
Kepala Bangsal Onkologi Internasional
Dokter Kepala
Keahlian:Terapi bertarget Minimal Invasif/ kemoterapi/ metode gabungan pengobatan Timur dan Barat untuk tumor padat
Lin Jing
Lin Jing
Dokter Penanggung Jawab
Wakil Kepala Bangsal Onkologi Internasional
Keahlian:Ahli dalam pengobatan komprehensif seperti terapi bertarget minimal invasif, imunoterapi, kemoterapi, radioterapi, terapi endokrin untuk tumor padat. Ahli dalam endoskopi gastrointestinal, implantasi
Ma Xiaoying
Ma Xiaoying
Wakil Dokter Kepala
Kepala Bangsal Onkologi Lantai 7
Keahlian:Terlibat dalam pekerjaan klinis onkologi selama lebih dari 20 tahun, mengumpulkan pengalaman klinis yang kaya. Ahli dalam kemoterapi, terapi endokrin, terapi molekul bertarget dan imunoterapi untuk pe
Song Shijun
Song Shijun
Kepala Ahli Onkologi
Dokter kepala
Keahlian:Ahli dalam kemoterapi, Metode Minimal Invasif, bioterapi dan Terapi Bertarget untuk berbagai tumor padat, terutama tumor bagian dada seperti kanker esofagus, kanker paru, kanker payudara, limfoma, dan
Selengkapnya Ahli Medis
Form IconHubungi Kami
Nama:
Diagnosis*
Nomor Telp*
Hasil pemeriksaan*
Kantor Perwakilan

Pengobatan Kanker Hati

  • Pengobatan Kanker Hati
  • Gejala & Pemeriksaan Kanker Hati
  • Stadium Kanker Hati
  • Kisah Pasien Kanker Hati
Tingkat kekambuhan 5 tahun pasien pasca operasi reseksi kanker hati mencapai 70%! Bagaimana mengurangi tingkat kekambuhan dan memperpanjang kelangsungan hidup pasien kanker hati dengan lebih baik? Sangat penting untuk memilih pengobatan yang tepat secara tepat waktu dan masuk akal! Terobosan baru dalam pengobatan kanker hati: Pilihan pengobatan minimal invasif yang beragam dengan toksisitas rendah membawa harapan baru bagi pasien kanker hati.

Berdasarkan data Globocan tahun 2020, kanker hati merupakan salah satu dari empat penyebab kematian akibat kanker di Indonesia dengan jumlah kematian mencapai 21.392 jiwa.

Saat ini, pengobatan umum untuk kanker hati meliputi operasi reseksi, radioterapi serta kemoterapi. Statistik klinis menunjukkan bahwa lebih dari 70% pasien kanker hati kambuh dalam waktu 5 tahun setelah reseksi; radioterapi konvensional tidak akurat, sedangkan kemoterapi memiliki efek samping yang parah dan membuat kualitas hidup pasien menurun! Terobosan baru dalam pengobatan kanker hati: Pilihan pengobatan minimal invasif yang beragam dengan toksisitas rendah membawa harapan baru bagi pasien kanker hati, tidak hanya dapat membunuh sel kanker secara akurat, tetapi juga mencegah kekambuhan dan metastasis, sehingga memperpanjang kelangsungan hidup.

Kanker Hati
Metode Konvensional VS Metode Minimal Invasif
Minimal Invasif
1. Minim luka: Pengobatan dilakukan melalui lubang tusukan kecil atau kateter, yang mengurangi luka bedah dan nyeri pasca operasi.
2. Pemulihan cepat: Lukanya kecil, waktu pemulihan setelah operasi dipersingkat, waktu rawat inap berkurang, dan pasien dapat kembali ke kehidupan normal lebih cepat.
3. Minim efek samping dan komplikasi: Risiko komplikasi seperti infeksi dan pendarahan rendah, dan lebih aman. Efek samping seperti muntah dan rambut rontok umumnya tidak terjadi.
4. Akurasi tinggi: Pengobatan dilakukan langsung pada lokasi tumor di bawah panduan alat pencitraan, menjamin keakuratan pengobatan dan melindungi jaringan normal di sekitarnya.
5. Menjaga fungsi hati: Mengurangi kerusakan fungsi hati, sehingga membantu melindungi fungsi normal hati dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Operasi
1. Risiko tinggi: Operasi reseksi dapat menyebabkan pendarahan, infeksi, kekambuhan kanker, dan metastasis.
2. Banyak komplikasi: Operasi reseksi hati dapat merusak saluran empedu, menyebabkan kebocoran empedu, menyebabkan komplikasi seperti peritonitis.
3. Gagal hati: Untuk pasien sirosis atau insufisiensi hati, setelah operasi pengangkatan sebagian hati, jaringan hati yang tersisa mungkin tidak cukup untuk mempertahankan fungsi hati secara normal, sehingga menyebabkan gagal hati.
4. Waktu pemulihan yang lama dan penurunan kualitas hidup.
5. Kekambuhan yang tinggi: Tingkat kekambuhan atau metastasis tinggi setelah reseksi tumor.
Radioterapi dan Kemoterapi
1. Efek samping yang parah: Menyebabkan mual, muntah, kehilangan nafsu makan, rambut rontok, kelelahan, sariawan, kulit kering dan efek samping lainnya.
2. Kerusakan fungsi hati: Obat kemoterapi memiliki efek toksik pada hati dan dapat memperburuk kerusakan fungsi hati, terutama bagi pasien yang sudah menderita penyakit hati.
3. Kerusakan hati akibat radiasi: Radioterapi dapat menyebabkan kerusakan lokal pada hati, yang ditunjukkan dengan penurunan fungsi hati, fibrosis hati, atau hepatitis akibat radiasi.
4. Pneumonitis radiasi: Jika medan radiasi dekat dengan paru-paru, dapat menyebabkan pneumonitis radiasi, yang menimbulkan gejala seperti batuk dan sesak napas.
Pasien seperti apa yang cocok untuk pengobatan Minimal Invasif kanker hati?

1. Pasien kanker hati stadium awal: Pengobatan minimal invasif efektif untuk pasien dengan nodul kanker hati kecil (biasanya berdiameter kurang dari 3cm). Pasien ini dapat mengangkat tumor secara efektif melalui teknologi minimal invasif.

2. Pasien yang tidak dapat menjalani operasi reseksi: Untuk pasien yang tidak dapat menoleransi operasi reseksi karena fungsi hati yang buruk, berbagai penyakit penyerta, atau alasan lain, pengobatan minimal invasif adalah alternatifnya.

3. Pasien yang mengkhawatirkan risiko pembedahan: Beberapa pasien mungkin khawatir dengan risiko pembedahan dan komplikasi yang disebabkan oleh pembedahan konvensional, namun pengobatan minimal invasif biasanya dapat mengurangi risiko tersebut dan meningkatkan keamanan pembedahan.

4. Pasien yang tidak toleran terhadap obat radioterapi dan kemoterapi: Pengobatan minimal invasif secara akurat menghilangkan tumor tanpa merusak sel lain dalam tubuh, sehingga tidak menimbulkan efek samping pada tubuh seperti radioterapi dan kemoterapi.

5. Pasien yang ingin mempersingkat waktu pengobatan dan waktu pemulihan: Pengobatan minimal invasif tidak memerlukan operasi reseksi, sehingga waktu pengobatan dan pemulihan lebih singkat dibandingkan operasi reseksi, radioterapi dan kemoterapi.

6. Pasien yang tidak ingin ada bekas luka: Pengobatan Minimal Invasif tidak meninggalkan bekas luka dan dapat mengatasi kekhawatiran akan bekas luka.

7. Pasien kanker hati stadium menengah dan lanjut: Untuk pasien kanker hati stadium menengah dan lanjut, pengobatan minimal invasif seperti TACE dapat mengecilkan tumor dan memperpanjang kelangsungan hidup pasien dengan melakukan embolisasi suplai darah arteri hepatik.

8. Pasien lanjut usia: Operasi minimal invasif minim luka dan pemulihan yang lebih cepat, dan sangat cocok untuk pasien lanjut usia yang lemah dan memiliki toleransi yang buruk.

9. Pasien kanker hati multipel: Pengobatan minimal invasif dapat dilakukan beberapa kali. Untuk pasien kanker hati multipel, pengobatan minimal invasif dapat dilakukan beberapa kali untuk mengurangi beban tumor secara bertahap.

10. Pasien dengan kekambuhan kanker: Bagi pasien yang tumornya kambuh setelah operasi reseksi atau pengobatan lain, pengobatan minimal invasif dapat menjadi pilihan untuk pengobatan ulang.

Teknologi pengobatan Minimal Invasif untuk kanker hati

1. Intervensi: Luka sayatan hanya 1-2 mm, dan obat antikanker dapat langsung mencapai tumor. Konsentrasi obat 2-92 kali lebih tinggi dibandingkan kemoterapi biasa, minim efek samping, dan akurat membunuh sel kanker.

2. Microwave Ablation: Membuat sel kanker hati "mati kepanasan", dengan luka sayatan hanya sebesar lubang jarum; waktu tindakan singkat, tumor berdiameter sekitar 6cm dapat dihilangkan dalam 10 menit, dengan sedikit risiko pembedahan dan indikasi luas.

3. Cryosurgery: Lukanya kecil, menghilangkan tumor. Merangsang sistem kekebalan tubuh, mengurangi kerusakan jaringan normal dan dapat mencegah kambuhnya kanker.

4. Brachytherapy: Luka kecil pada tingkat mikromilimeter. Zat mineral memancar secara terus-menerus dan merata di dalam tumor selama 180 hari, menghancurkan tumor secara akurat. Minim komplikasi.

5. NanoKnife: Teknologi ablasi "non-termal"; dengan melepaskan tegangan tinggi tingkat mikrodetik, langsung merusak membran sel tumor dan memicu apoptosis sel kanker. Waktu pengobatannya singkat, proses pengobatannya aman dan terkendali, serta dapat sepenuhnya melindungi jaringan penting seperti pembuluh darah dan saraf.

6. Metode Gabungan Pengobatan Timur dan Barat: Dapat meningkatkan efisiensi pengobatan. Mengurangi efek samping dan komplikasi, pemulihan lebih cepat, memperpanjang umur Anda dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Kisah pasien kanker hati
Tjhui Suang
Nama pasien: Tjhui Suang
Kelangsungan hidup: 6 tahun
Metode pengobatan: Intervensi + Microwave Ablation + Terapi Natural
Setelah pengobatan, hasil pemeriksaan tumor marker (AFP) turun dari 821,29 ng/ml menjadi 1,67 ng/ml, dan hasil CT menunjukkan tumor sudah hilang. Hingga kini telah bertahan lebih dari 6 tahun, tahun ini berusia 71 tahun, masih sehat dan energik!
Vo Van Hoa
Nama pasien: Tjhui Suang
Kelangsungan hidup: 6tahun
Metode pengobatan: Interversi + NanoKnife
Setelah pengobatan, demam ringan, perut kembung, nyeri wajah dan gejala lainnya hilang. Hasil pemeriksaan CT menunjukkan bahwa tumor yang berukuran 70x60mm telah "dibersihkan". Telah bertahan hidup lebih dari 6 tahun.
A Liang
Nama pasien: A Liang
Kelangsungan hidup: 11tahun
Metode pengobatan: Interversi + Brachytherapy
Hanya dalam waktu satu bulan setelah pengobatan, hasil pemeriksaan CT menunjukkan bahwa semua tumor di sebelah bawah lobus kanan hati dan beberapa metastasis intrahepatik telah kehilangan aktivitasnya.
Tanya Jawab mengenai Kanker Nasofaring
pasien
Pertanyaan
Didiagnosis kanker hati, dengan beberapa metastasis intrahepatik dan penanda tumor 6000ng/ml. Dokter setempat sudah menyerah, apa yang harus dilakukan?
ahli bedah
Prof. Peng Xiaochi
Disarankan melakukan pengobatan intervensi yang dikombinasikan dengan Brachytherapy. Konsentrasi obat intervensi 2-92 kali lebih tinggi dibandingkan obat kemoterapi konvensional. Efektivitasnya beberapa kali lebih baik dibandingkan kemoterapi sistemik, dengan hasil yang lebih baik dan efek samping yang lebih rendah. Brachytherapy secara terus menerus melepaskan sinar gamma ke tumor melalui partikel Iodine 125, membunuh sel kanker secara langsung dan akurat, menggantikan radioterapi dan secara efektif menghilangkan tumor.
pasien
Pertanyaan
Didiagnosis karsinoma hepatoseluler dan sirosis, tumornya berukuran 70x60mm, dan tidak ingin menjalani operasi. Pilihan pengobatan apa yang dapat saya pilih?
ahli bedah
Prof. Peng Xiaochi
Dianjurkan untuk melakukan pengobatan minimal invasif yang komprehensif: Intervensi + NanoKnife + metode gabungan pengobatan Timur dan Barat. Mengendalikan tumor secara efektif tanpa operasi, radioterapi dan kemoterapi. Sangat aman, juga mengurangi risiko kekambuhan dan metastasis.
Form IconHubungi Kami
Nama:
Nomor Telp*
Diagnosis*
Hasil pemeriksaan*
Kantor Perwakilan
Jakarta Office
0812 978 978 59
0877 773 920 17
Surabaya Office
0878 556 556 99
Medan Office
0813 188 851 66
0852 811 010 81
Makassar Office
0813 999 950 89
Jakarta Office
Surabaya Office
Medan Office
Konsultasi
WA