Jakarta Office
0812 978 978 59
0877 7739 2017
Surabaya Office
0878 556 556 99
Medan Office
0813 1888 5166
0852 8110 1081
Makassar Office
0813 9999 5089
Bahasa
  • ID
  • Eng
  • Thai
  • CN
Pengobatan Kanker Paru

Pengobatan Kanker Paru

  • Pengobatan Kanker Paru
  • Gejala & Pemeriksaan Kanker Paru
  • Stadium Kanker Paru
  • Kisah Pasien Kanker Paru
Kanker paru hanya bisa diobati dengan operasi dan kemoterapi? TIDAK! Pasien kanker paru juga dapat memilih pengobatan minimal invasif yang akurat. Mereka semua memilih pengobatan minimal invasif dan bertahan selama lebih dari 5 tahun! Pengobatan kanker minimal invasif yang akurat dapat menghilangkan tumor secara akurat dengan minim efek samping dan pemulihan yang cepat.

Menurut data Globocan 2020, di Indonesia, kanker paru menempati urutan ketiga dalam jumlah kasus baru (8,8%), setelah kanker payudara (16,6%) dan kanker serviks (9,2%). Kanker paru merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi pada pria (14,1%).

Saat ini, pengobatan umum untuk kanker paru meliputi reseksi bedah, radioterapi, dan kemoterapi. Namun, selain pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi, pengobatan kanker paru juga dapat dilakukan tanpa pembedahan. Pengobatan kanker minimal invasif yang baru memiliki hasil pengobatan yang lebih baik dan pemulihan yang lebih cepat!

Menurut data Globocan 2020, di Indonesia, kanker paru menempati urutan ketiga dalam jumlah kasus baru (8,8%), setelah kanker payudara (16,6%) dan kanker serviks (9,2%). Kanker paru merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi pada pria (14,1%).

Saat ini, pengobatan umum untuk kanker paru meliputi reseksi bedah, radioterapi, dan kemoterapi. Namun, selain pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi, pengobatan kanker paru juga dapat dilakukan tanpa pembedahan. Pengobatan kanker minimal invasif yang baru memiliki hasil pengobatan yang lebih baik dan pemulihan yang lebih cepat!

Metode Konvensional VS Metode Minimal Invasif
Minimal Invasif
1. Tidak ada bekas luka operasi dan tidak ada kerusakan fungsi paru-paru.
2. Tidak ada risiko pendarahan, infeksi, hematoma, dll.
3. Tidak ada efek samping seperti mual dan rambut rontok.
4. Siklus pengobatan yang singkat dan waktu pemulihan yang cepat.
5. Cocok untuk semua pasien, termasuk pasien kanker paru lanjut usia dan stadium lanjut.
Operasi
1. Bekas luka pasca operasi tetap ada.
2. Penurunan fungsi paru akibat lobektomi.
3. Waktu pemulihan yang lama dan penurunan kualitas hidup.
4. Ruang lingkup pembedahan di dekat jantung, pembuluh darah besar, dan area perifer lainnya terbatas, dan terdapat risiko tidak bisa diangkat secara tuntas.
Radioterapi dan Kemoterapi
1. Menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, kehilangan nafsu makan, rambut rontok, kelelahan, sariawan, dan kulit kering.
2. Obat kemoterapi dan radioterapi mungkin mempunyai efek toksik pada jantung, menyebabkan insufisiensi jantung atau serangan jantung.
3. Radioterapi dapat menyebabkan pneumonitis radiasi dan memperparah gejala seperti batuk, sesak napas, dan demam.
4. Radioterapi menyebabkan dermatitis radiasi, yang ditandai dengan kekeringan, gatal, kemerahan dan kerusakan kulit lainnya.
Pasien seperti apa yang cocok untuk pengobatan Minimal Invasif kanker paru?

1. Pasien yang tidak toleran terhadap obat radioterapi dan kemoterapi: Pengobatan Minimal Invasif secara akurat menghilangkan tumor tanpa merusak sel lain dalam tubuh, sehingga tidak menimbulkan efek samping pada tubuh seperti radioterapi dan kemoterapi.

2. Pasien yang mengkhawatirkan risiko operasi: Beberapa pasien mungkin khawatir dengan risiko dan komplikasi yang disebabkan oleh pembedahan konvensional, sedangkan pengobatan Minimal Invasif biasanya dapat mengurangi risiko tersebut dan meningkatkan keamanan pembedahan.

3. Pasien yang ingin mempersingkat waktu pengobatan dan waktu pemulihan: Pengobatan Minimal Invasif tidak memerlukan pembedahan, sehingga waktu pengobatan dan waktu pemulihan lebih singkat dibandingkan pembedahan, radioterapi dan kemoterapi.

4. Pasien yang tidak ingin ada bekas luka: Pengobatan Minimal Invasif tidak meninggalkan bekas luka dan dapat mengatasi kekhawatiran akan bekas luka.

5. Pasien lanjut usia: Operasi minimal invasif minim luka dan pemulihan lebih cepat, dan sangat cocok untuk pasien lanjut usia yang lemah dan memiliki toleransi yang buruk.

6. Pasien dengan kekambuhan lokal: Untuk pasien dengan kekambuhan lokal dan tidak ada metastasis jauh setelah operasi atau radioterapi dan kemoterapi, pembedahan minimal invasif dapat menjadi pilihan untuk menghilangkan lesi yang berulang.

7. Pasien dengan fungsi paru-paru terbatas: Beberapa pasien dengan fungsi paru-paru buruk tidak dapat mentoleransi operasi dada terbuka konvensional, pembedahan minimal invasif dapat mengurangi risiko pembedahan dan meningkatkan kualitas hidup pasca operasi.

8. Pasien dengan banyak penyakit penyerta: Untuk pasien dengan penyakit penyerta yang serius (seperti penyakit jantung, diabetes, dll.), pembedahan minimal invasif relatif aman, dengan komplikasi pembedahan yang lebih singkat dan waktu pemulihan pasca operasi yang lebih singkat.

Teknologi pengobatan Minimal Invasif untuk kanker paru

1. Intervensi: Luka sayatan hanya 1-2 mm, dan obat antikanker dapat langsung mencapai tumor. Konsentrasi obat 2-8 kali lebih tinggi dibandingkan kemoterapi biasa, minim efek samping, dan akurat membunuh sel kanker.

2. Cryosurgery: Lukanya kecil, menghilangkan tumor. Merangsang sistem kekebalan tubuh, mengurangi kerusakan jaringan normal dan dapat mencegah kambuhnya kanker.

3. Combined Knife: Melalui stimulasi fisik Cryoablasi suhu rendah yang cepat (suhu rendah -196℃), lalu dipanaskan dengan cepat (di atas 80℃), mampu menghantarkan dosis radiasi secara akurat untuk melindungi jaringan normal di sekitarnya dari kerusakan.

4. Brachytherapy: Luka kecil pada tingkat mikromilimeter. Zat mineral memancar secara terus-menerus dan merata di dalam tumor selama 180 hari, menghancurkan tumor secara akurat. Minim komplikasi.

5. Microwave Ablation: Lukanya sekecil lubang jarum 3mm dan mengeluarkan panas tinggi. Waktu pengobatan singkat, tumor berdiameter 6cm dapat dihilangkan hanya dalam 10 menit, keamanan tinggi. Tanpa efek samping, tingkat kekambuhan rendah, dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker.

6. Gabungan Pengobatan Timur dan Barat: Dapat meningkatkan efisiensi pengobatan. Mengurangi efek samping dan komplikasi, pemulihan lebih cepat, memperpanjang umur Anda dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Kisah Pasien Kanker Paru
Hatta
Elang
Kelangsungan hidup: lebih dari 8 tahun
Hendry Anggle
Tjioe Sin Jen
Kelangsungan hidup: lebih dari 6 tahun
Nurdin
Ramli Rukiana
Kelangsungan hidup: lebih dari 1 tahun
Elang
Kelangsungan hidup: lebih dari 8 tahun
Metode pengobatan: Intervensi + Cryosurgery + Terapi Natural

Setelah pengobatan intervensi + cryosurgery + terapi natural di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, kanker paru stadium II dengan metastasis kelenjar getah bening telah hilang, dan dia telah bertahan hidup lebih dari 8 tahun hingga saat ini.

Pengobatan kanker paru mana yang lebih cocok untuk saya? 》》》
Silakan klik di sini untuk konsultasi
Tanya Jawab mengenai Kanker Paru
Pertanyaan
Didiagnosis kanker paru stadium II, kambuh lagi setelah operasi dan sekarang kesulitan bernapas. Apa yang harus dilakukan?
Prof. Peng Xiaochi
Kekambuhan kanker paru setelah operasi tidak lagi cocok menjalani pengobatan konvensional. Kami merekomendasikan intervensi. Obat anti-tumor langsung dimasukkan ke lokasi tumor tanpa merusak jaringan lain. Tumor paru dapat diangkat secara efektif tanpa operasi.
Pertanyaan
Kanker paru telah mengalami metastasis kelenjar getah bening, telah menjalani 1x operasi dan 6x radioterapi dan kemoterapi. Sekarang tumornya belum mengecil secara signifikan, dan pasien tidak toleran terhadap obat kemoterapi dan sangat lemah. Apa yang harus dilakukan?
Prof. Peng Xiaochi
Untuk pasien kanker paru metastasis kelenjar getah bening yang tidak toleran terhadap obat kemoterapi, disarankan menjalani Intervensi dan Brachytherapy. Jika konsentrasi obat 2-8 kali lebih tinggi dibandingkan obat kemoterapi konvensional, maka efektivitasnya beberapa kali lebih baik dibandingkan kemoterapi sistemik, dengan hasil yang lebih baik dan efek samping yang lebih rendah. Brachytherapy, secara terus menerus melepaskan sinar gamma ke tumor melalui partikel Iodine 125, membunuh sel kanker secara langsung dan akurat, sebagai pengganti radioterapi dan lebih efektif daripada radioterapi.
Pengobatan Kanker Pengobatan kanker lainnya Teknologi Minimal Invasif
https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/2024/05/20/1-165409377.jpg
Drug-Eluting Beads TACE
Drug-eluting beads TACE (DEB TACE) adalah sebuah teknologi intervensi untuk pengobatan tumor. Yaitu manik-manik kecil yang terbuat dari bahan seperti polimer atau keramik, memiliki kisaran ukuran tertentu dan di dalamnya terkandung obat antitumor.
http://img.asiancancer.com/uploads/allimg/2015/06/03/1-085703667.jpg
Intervensi
Terapi intervensi adalah terapi minimal invasif yang menggunakan panduan alat imaging kedokteran, yang dibagi menjadi dua jenis yaitu intervensi melalui pembuluh darah dan tanpa melalui pembuluh darah. Hanya bedah kecil 1-2 mm, melalui panduan alat imaging seperti CT, kemudian melakukan tusukan, dan memasukkan kateter khusus, kawat pemandu dan alat canggih lainnya langsung dipandu masuk ke dalam tubuh
Selengkapnya Teknologi
Kisah Pasien
Jenderal Thailand Mengalami Met
Suriyakul Na Ayudhaya Yuwanud
Suriyakul Na Ayudhaya Yuwanud seorang Jenderal yang berasal dari Thailand, didiagnosis menderita kanker paru pada 2021, dan setelah menjalani operasi pengangkatan di RS setempat, kankernya kambuh dan menyebar. Karena usia lanjut dan menderita hipertensi yang sangat berisiko tinggi, pasien tidak dapat menjalani pengobatan konvensional. Pada bulan Maret 2023, untuk mencari metode pengobatan baru, pasien datang ke RS kami. Setelah menjalani dua kali pengobatan Intervensi Minimal Invasif yang komprehensif di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, hingga saat ini tumor telah mengecil 60%, gejala sesak napas hilang, dan kualitas hidup pasien meningkat secara signifikan.
Kanker Paru Stadium IV Disertai
Tham Yip Seong
Mei 2024 setelah melakukan CT, dokter penanggung jawab memberitahukan bahwa tumor di paru saya sudah menyusut sekitar 40-50%. Di antara lesi metastasis di kelenjar getah bening klavikula, pleura kanan, dan sumsum tulang belakang, banyak lesi kecil telah hilang. Ini sungguh pertanda yang baik. Saya dan istri sangat senang, pilihan kami terbukti tepat, dan kami tidak sabar untuk menyampaikan kabar ini kepada keluarga.
Kiash Pasien Paru
Ahli Medis
Peng Xiaochi
Peng Xiaochi
Kepala Bangsal Onkologi Internasional
Dokter Kepala
Keahlian:Terapi bertarget Minimal Invasif/ kemoterapi/ metode gabungan pengobatan Timur dan Barat untuk tumor padat
Lin Jing
Lin Jing
Dokter Penanggung Jawab
Wakil Kepala Bangsal Onkologi Internasional
Keahlian:Ahli dalam pengobatan komprehensif seperti terapi bertarget minimal invasif, imunoterapi, kemoterapi, radioterapi, terapi endokrin untuk tumor padat. Ahli dalam endoskopi gastrointestinal, implantasi
Ma Xiaoying
Ma Xiaoying
Wakil Dokter Kepala
Kepala Bangsal Onkologi Lantai 7
Keahlian:Terlibat dalam pekerjaan klinis onkologi selama lebih dari 20 tahun, mengumpulkan pengalaman klinis yang kaya. Ahli dalam kemoterapi, terapi endokrin, terapi molekul bertarget dan imunoterapi untuk pe
Song Shijun
Song Shijun
Kepala Ahli Onkologi
Dokter kepala
Keahlian:Ahli dalam kemoterapi, Metode Minimal Invasif, bioterapi dan Terapi Bertarget untuk berbagai tumor padat, terutama tumor bagian dada seperti kanker esofagus, kanker paru, kanker payudara, limfoma, dan
Selengkapnya Ahli Medis
Form IconHubungi Kami
Nama:
Diagnosis*
Nomor Telp*
Hasil pemeriksaan*
Kantor Perwakilan

Pengobatan Kanker Paru

  • Pengobatan Kanker Paru
  • Gejala & Pemeriksaan Kanker Paru
  • Stadium Kanker Paru
  • Kisah Pasien Kanker Paru
Kanker paru hanya bisa diobati dengan operasi dan kemoterapi? TIDAK! Pasien kanker paru juga dapat memilih pengobatan minimal invasif yang akurat. Mereka semua memilih pengobatan minimal invasif dan bertahan selama lebih dari 5 tahun! Pengobatan kanker minimal invasif yang akurat dapat menghilangkan tumor secara akurat dengan minim efek samping dan pemulihan yang cepat.

Menurut data Globocan 2020, di Indonesia, kanker paru menempati urutan ketiga dalam jumlah kasus baru (8,8%), setelah kanker payudara (16,6%) dan kanker serviks (9,2%). Kanker paru merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi pada pria (14,1%).

Saat ini, pengobatan umum untuk kanker paru meliputi reseksi bedah, radioterapi, dan kemoterapi. Namun, selain pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi, pengobatan kanker paru juga dapat dilakukan tanpa pembedahan. Pengobatan kanker minimal invasif yang baru memiliki hasil pengobatan yang lebih baik dan pemulihan yang lebih cepat!

Metode Konvensional VS Metode Minimal Invasif
Minimal Invasif
1. Tidak ada bekas luka operasi dan tidak ada kerusakan fungsi paru-paru.
2. Tidak ada risiko pendarahan, infeksi, hematoma, dll.
3. Tidak ada efek samping seperti mual dan rambut rontok.
4. Siklus pengobatan yang singkat dan waktu pemulihan yang cepat.
5. Cocok untuk semua pasien, termasuk pasien kanker paru lanjut usia dan stadium lanjut.
Operasi
1. Bekas luka pasca operasi tetap ada.
2. Penurunan fungsi paru akibat lobektomi.
3. Waktu pemulihan yang lama dan penurunan kualitas hidup.
4. Ruang lingkup pembedahan di dekat jantung, pembuluh darah besar, dan area perifer lainnya terbatas, dan terdapat risiko tidak bisa diangkat secara tuntas.
Radioterapi dan Kemoterapi
1. Menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, kehilangan nafsu makan, rambut rontok, kelelahan, sariawan, dan kulit kering.
2. Obat kemoterapi dan radioterapi mungkin mempunyai efek toksik pada jantung, menyebabkan insufisiensi jantung atau serangan jantung.
3. Radioterapi dapat menyebabkan pneumonitis radiasi dan memperparah gejala seperti batuk, sesak napas, dan demam.
4. Radioterapi menyebabkan dermatitis radiasi, yang ditandai dengan kekeringan, gatal, kemerahan dan kerusakan kulit lainnya.
Pasien seperti apa yang cocok untuk pengobatan Minimal Invasif kanker paru?

1. Pasien yang tidak toleran terhadap obat radioterapi dan kemoterapi: Pengobatan Minimal Invasif secara akurat menghilangkan tumor tanpa merusak sel lain dalam tubuh, sehingga tidak menimbulkan efek samping pada tubuh seperti radioterapi dan kemoterapi.

2. Pasien yang mengkhawatirkan risiko operasi: Beberapa pasien mungkin khawatir dengan risiko dan komplikasi yang disebabkan oleh pembedahan konvensional, sedangkan pengobatan Minimal Invasif biasanya dapat mengurangi risiko tersebut dan meningkatkan keamanan pembedahan.

3. Pasien yang ingin mempersingkat waktu pengobatan dan waktu pemulihan: Pengobatan Minimal Invasif tidak memerlukan pembedahan, sehingga waktu pengobatan dan waktu pemulihan lebih singkat dibandingkan pembedahan, radioterapi dan kemoterapi.

4. Pasien yang tidak ingin ada bekas luka: Pengobatan Minimal Invasif tidak meninggalkan bekas luka dan dapat mengatasi kekhawatiran akan bekas luka.

5. Pasien lanjut usia: Operasi minimal invasif minim luka dan pemulihan lebih cepat, dan sangat cocok untuk pasien lanjut usia yang lemah dan memiliki toleransi yang buruk.

6. Pasien dengan kekambuhan lokal: Untuk pasien dengan kekambuhan lokal dan tidak ada metastasis jauh setelah operasi atau radioterapi dan kemoterapi, pembedahan minimal invasif dapat menjadi pilihan untuk menghilangkan lesi yang berulang.

7. Pasien dengan fungsi paru-paru terbatas: Beberapa pasien dengan fungsi paru-paru buruk tidak dapat mentoleransi operasi dada terbuka konvensional, pembedahan minimal invasif dapat mengurangi risiko pembedahan dan meningkatkan kualitas hidup pasca operasi.

8. Pasien dengan banyak penyakit penyerta: Untuk pasien dengan penyakit penyerta yang serius (seperti penyakit jantung, diabetes, dll.), pembedahan minimal invasif relatif aman, dengan komplikasi pembedahan yang lebih singkat dan waktu pemulihan pasca operasi yang lebih singkat.

Teknologi pengobatan Minimal Invasif untuk kanker paru

1. Intervensi: Luka sayatan hanya 1-2 mm, dan obat antikanker dapat langsung mencapai tumor. Konsentrasi obat 2-8 kali lebih tinggi dibandingkan kemoterapi biasa, minim efek samping, dan akurat membunuh sel kanker.

2. Cryosurgery: Lukanya kecil, menghilangkan tumor. Merangsang sistem kekebalan tubuh, mengurangi kerusakan jaringan normal dan dapat mencegah kambuhnya kanker.

3. Combined Knife: Melalui stimulasi fisik Cryoablasi suhu rendah yang cepat (suhu rendah -196℃), lalu dipanaskan dengan cepat (di atas 80℃), mampu menghantarkan dosis radiasi secara akurat untuk melindungi jaringan normal di sekitarnya dari kerusakan.

4. Brachytherapy: Luka kecil pada tingkat mikromilimeter. Zat mineral memancar secara terus-menerus dan merata di dalam tumor selama 180 hari, menghancurkan tumor secara akurat. Minim komplikasi.

5. Microwave Ablation: Lukanya sekecil lubang jarum 3mm dan mengeluarkan panas tinggi. Waktu pengobatan singkat, tumor berdiameter 6cm dapat dihilangkan hanya dalam 10 menit, keamanan tinggi. Tanpa efek samping, tingkat kekambuhan rendah, dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker.

6. Gabungan Pengobatan Timur dan Barat: Dapat meningkatkan efisiensi pengobatan. Mengurangi efek samping dan komplikasi, pemulihan lebih cepat, memperpanjang umur Anda dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Kisah Pasien Kanker Payudara
Kelangsungan hidup 8 th
Nama pasien: Elang
Kelangsungan hidup: 8 tahun
Metode pengobatan: Intervensi + Cryosurgery + Terapi Natural
Setelah pengobatan intervensi + cryosurgery + terapi natural di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, kanker paru stadium II dengan metastasis kelenjar getah bening telah hilang, dan dia telah bertahan hidup lebih dari 8 tahun hingga saat ini.
Kelangsungan hidup 6 th
Nama pasien: Tjioe Sin Jen
Kelangsungan hidup: 6tahun
Metode pengobatan: Interversi
Setelah pengobatan intervensi di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, kanker paru stadium IV dengan ukuran tumor 2,4x7,5cm, gejala nyeri dada hilang dan tumornya hilang sama sekali.
Kelangsungan hidup 12 th
Nama pasien: Ramli Rukiana
Kelangsungan hidup: 1tahun
Metode pengobatan: Interversi
Pada Desember 2023, ia didiagnosis mengidap tumor ganas paru stadium IV. Ukuran tumor paru kirinya kurang lebih 1,7x1,6x0,6cm. Setelah pengobatan intervensi di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, kini tumornya hampir hilang dan kualitas hidupnya baik.
Tanya Jawab mengenai Kanker Paru
Pertanyaan
Didiagnosis kanker paru stadium II, kambuh lagi setelah operasi dan sekarang kesulitan bernapas. Apa yang harus dilakukan?
Prof. Peng Xiaochi
Kekambuhan kanker paru setelah operasi tidak lagi cocok menjalani pengobatan konvensional. Kami merekomendasikan intervensi. Obat anti-tumor langsung dimasukkan ke lokasi tumor tanpa merusak jaringan lain. Tumor paru dapat diangkat secara efektif tanpa operasi.
Pertanyaan
Kanker paru telah mengalami metastasis kelenjar getah bening, telah menjalani 1x operasi dan 6x radioterapi dan kemoterapi. Sekarang tumornya belum mengecil secara signifikan, dan pasien tidak toleran terhadap obat kemoterapi dan sangat lemah. Apa yang harus dilakukan?
Prof. Peng Xiaochi
Untuk pasien kanker paru metastasis kelenjar getah bening yang tidak toleran terhadap obat kemoterapi, disarankan menjalani Intervensi dan Brachytherapy. Jika konsentrasi obat 2-8 kali lebih tinggi dibandingkan obat kemoterapi konvensional, maka efektivitasnya beberapa kali lebih baik dibandingkan kemoterapi sistemik, dengan hasil yang lebih baik dan efek samping yang lebih rendah. Brachytherapy, secara terus menerus melepaskan sinar gamma ke tumor melalui partikel Iodine 125, membunuh sel kanker secara langsung dan akurat, sebagai pengganti radioterapi dan lebih efektif daripada radioterapi.
Form IconHubungi Kami
Nama:
Nomor Telp*
Diagnosis*
Hasil pemeriksaan*
Kantor Perwakilan
Jakarta Office
0812 978 978 59
0877 773 920 17
Surabaya Office
0878 556 556 99
Medan Office
0813 188 851 66
0852 811 010 81
Makassar Office
0813 999 950 89
Jakarta Office
Surabaya Office
Medan Office
Konsultasi
WA