Pasien seperti apa yang cocok untuk pengobatan Minimal Invasif kanker endometrium?
Pasien kanker endometrium stadium awal: Terutama mereka yang kankernya terbatas pada endometrium atau miometrium superfisial, pembedahan minimal invasif dapat secara efektif mengangkat jaringan kanker sambil mempertahankan lebih banyak jaringan normal.
1. Pasien kanker endometrium stadium awal: Pengobatan minimal invasif biasanya cocok untuk kanker endometrium stadium awal (seperti stadium I atau stadium II). Pada pasien stadium ini, kanker belum menyebar luas, pembedahan minimal invasif dapat mengangkat tumor secara efektif dan menjaga kesuburan sebisa mungkin.
2. Pasien kanker endometrium stadium menengah dan lanjut: Beberapa pasien kanker endometrium stadium menengah dan lanjut juga dapat mempertimbangkan pembedahan minimal invasif ketika tumor belum menyerang jaringan atau organ di sekitarnya secara ekstensif.
3. Pasien muda yang ingin mempertahankan fungsi reproduksi: Bagi pasien muda yang memiliki kebutuhan reproduksi, pembedahan minimal invasif memiliki keunggulan tertentu dalam menjaga fungsi rahim dan dapat memberikan kemungkinan reproduksi di masa depan.
4. Pasien dengan tumor terbatas pada bagian dalam rahim: Bila tumor belum menyebar ke luar rahim atau organ jauh, pembedahan minimal invasif merupakan pilihan yang efektif dan dapat mencapai efek kuratif yang lebih baik.
5. Pasien yang mengkhawatirkan metode bedah konvensional: Beberapa pasien mungkin khawatir tentang luka, rasa sakit, dan waktu pemulihan dari laparotomi konvensional, bedah minimal invasif memberikan alternatif dengan luka yang lebih kecil dan pemulihan yang lebih cepat.
6. Pasien yang mengkhawatirkan risiko pembedahan: Beberapa pasien mungkin khawatir dengan risiko pembedahan dan komplikasi yang disebabkan oleh pembedahan konvensional, namun pengobatan minimal invasif biasanya dapat mengurangi risiko tersebut dan meningkatkan keamanan pembedahan.
7. Pasien yang ingin mempersingkat waktu pengobatan dan waktu pemulihan: Pengobatan minimal invasif tidak memerlukan reseksi bedah, sehingga waktu pengobatan dan pemulihan lebih singkat dibandingkan reseksi bedah, radioterapi dan kemoterapi.
8. Pasien yang tidak ingin ada bekas luka: Pengobatan minimal invasif tidak meninggalkan bekas luka, dapat mengatasi kekhawatiran akan bekas luka dan menjaga kecantikan kulit wanita.
9. Pasien yang ingin mengurangi risiko pembedahan: Pembedahan minimal invasif biasanya disertai dengan risiko perdarahan dan infeksi yang lebih kecil, sehingga cocok untuk pasien yang ingin mengurangi komplikasi pembedahan.
10. Pasien dengan kekambuhan tumor: Bagi pasien yang tumornya kambuh setelah reseksi bedah atau pengobatan lain, pengobatan minimal invasif dapat menjadi pilihan untuk pengobatan ulang.